Produktivitas Sapi Peranakan Ongole Dengan Pemberian Pakan Berbasis Limbah Jagung Di Kabupaten Tanah Laut,Kalimantan Selatan
Abstract
The productivity of ongole cross cattle (PO) will be better if the adequacy of the feed is met well, one of the feed material that can be used as cattle feed is corn waste that is carried out with a system of integration between corn and cattle. The purpose of this paper is to provide information on the potential and utilization of maize waste biomass, as feed ingredients to increase the productivity of PO cattle.South Kalimantan Province. This activity was carried out in Batu Tungku village. Tanjung Dewa, Panyipatan Sub-district, Tanah Laut District, South Kalimantan, in 2015. The material used is farmer's ongole cross female, with 3 (three) treatments and 1 (one) control, each treatment consisting of 5 tails. The design of the assessment of feeding treatment given were: A = control / feed pattern of farmers, B = (20 kg corn stover + 2 kg concentrate + urea molasses multinutrient block / UMMB), C = (25 kg corn stover +2 kg concentrate + urea molasses Multinutrient block), and D (30 kg kg corn stover + 2 kg concentrate + urea molasses multinutrient block). The parameters observed were: a) corn stover production (T/Ha), b) feed consumption and conversion, c) daily weight gain (d) body condition score, (e) percentage of feed palatability, and d) . The result of the study showed that the average of the highest PO cattle at ± 0.08 kg / head / day, on the treatment of 30 kg of feed + 2 kg concentrate + UMMB, with profit rate of Rp. 21.150 / head / day. From the results of the assessment it can be concluded that feeding based on corn waste needs to be accompanied by additional feeding in the form of concentrate, UMMB, mollases and drinking water.
Abstrak
Produktivitas sapi peranakan ongole (PO)akan lebih baik apabila kecukupan pakan terpenuhi dengan baik, salah satu bahan pakan yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan sapi tersebut adalah limbah tanaman jagung yang dilaksanakan dengan sistem integrasi antara tanaman jagung dengan ternak sapi.Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan informasi tentang potensi dan pemanfaatan biomasa limbah tanaman jagung (brangkasannya), sebagai bahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi PO. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Batu Tungku eks UPT Transmigrasi Tanjung Dewa, Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada tahun 2015. Materi yang digunakan adalah sapi peranakan ongole (PO) betina milik petani, dengan 3 (tiga) perlakuan dan 1 (satu) kontrol, masing-masing perlakuan terdiri atas 5 ekor. Rancangan pengkajian perlakuan pakan yang diberikan adalah: A = kontrol/pakan pola petani, B = (20 kg brangkasan jagung + 2 kg konsentrat + urea molasses multinutrien block/UMMB), C = (25 kg brangkasan jagung + 2 kg konsentrat + urea molasses multinutrien block), dan D (30 kg kg brangkasan jagung + 2 kg konsentrat + urea molasses multinutrien block). Parameter yang diamati adalah: a) produksi brangkasan jagung, b) konsumsi dan konversi pakan, c) pertambahan berat badan harian (PBBH), d) skor kondisi tubuh (SKT), e) persentase palatabilitas pakan, dan d) perhitungan analisis ekonomi sederhana. Hasil pengkajian menunjukkan bahwarata-rata PBBH sapi PO tertinggi sebesar ± 0,08 kg/ekor/hari, pada perlakuan pemberian 30 kg pakan + 2 kg konsentrat + UMMB, dengan tingkat keuntungan sebesar Rp. 21.150/ekor/hari. Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan berbasis limbah jagung perlu disertai dengan pemberian pakan tambahan berupa konsentrat, UMMB, mollases dan air minum yang cukup.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan 2014.Kalimantan Selatan Dalam Angka. Banjarmasin.
Bamualim M.A. 2010. Pengembangan teknologi pakan sapi potong di daerah semi arid
Nusa Tenggara. Materi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Pemulian Ruminansia (Pakan Dan Nutrisi Ternak).Bogor, 29 Nopember 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.2017. Pedoman Pelaksanaan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB). Kementerian Pertanian. Jakarta. 34 hal.
Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. 2014. Laporan Tahunan. Banjarbaru
Hamdan, A., A. Subhan, E.S. Rohaeni, R. Qomariah, dan Sutono. 2009. Pemanfaatan jerami padi melalui teknologi fermentasi pakan untuk penggemukan sapi dengan PBBH >0,5-0,8 kg di Kabupaten Tanah Laut. Laporan Akhir Pengkajian Tahun I. BPTP Kalimantan Selatan. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru. 57 hal.
Hamdan, A., A. Subhan, E.S. Rohaeni, R. Qomariah, dan D. Pamungkas.2010.Pemanfaatan jerami padi melalui teknologi fermentasi pakan untuk penggemukan sapi dengan PBBH >b0,5-0,8 kg di Kabupaten Tanah Laut. Laporan Akhir Pengkajian Tahun II. BPTP Kalimantan Selatan. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru. 37 hal.
Handaka, A. Prabowo, Harsono, M.Hidayat, T.M.Lilik, A. Asari, A. Suprapto, N.Sulistiyono, A. Gunarto, D.Sumardi, Tahmid, A.Haryanto, B.Sudirwan, dan Abdurahman. 2011. Pengembangan model mekanisasi untuk peningkatan efisiensi sumber daya 20% menunjang SITT. Laporan Akhir Kegiatan. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Serpong. 52 hal.
Hastuti, D. Shofia Nur A, dan Baginda Iskandar M. 2011. Pengaruh perlakuan teknologi amofer (amoniasi fermentasi) pada limbah tongkol jagung sebagai alternatif pakan berkualitas ternak ruminansia. J. Ilmu Pertanian 7 (1) : 55-65
Gustiana, E dan K. Permadi. 2015.Kajian Pengaruh Pemberian Pakan Lengkap Berbahan Baku Fermentasi Tongkol Jagung Terhadap Produktivitas Ternak Sapi PO di Kabupaten Majalengka. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17 (1);hal:12-18.
Meles, W. 2009.Strategi pencapaian swasembada daging sapi melalui penanganan gangguan reproduksi dan pemanfaatan limbah pertanian. Econ. Rev. (217): 56−67.
M.Nusi, R.Utomo, dan soeparno. 2011.Pengaruh penggunaan tongkol jagung dalam complete feed dan suplementasi undegraded protein terhadap pertambahan bobot badan dan kualitas daging pada sapi peranakan ongole,Buletin peternakan vol. 35(3) Oktober 2011. hal: 1-9.
PSPK. 2011. Pendataan sapi potong, sapi perah dan kerbau di Provinsi Kalimantan Selatan. Badan Pusat Statistik Jakarta.
Prastyawan, R,M., B. I. M. Tampoebolon dan Surono. 2012. Peningkatan Kualitas Tongkol Jagung Melalui Teknologi Amoniasi Fermentasi (Amofer) Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Serta Protein Total Secara In Vitro. Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 611 – 621
Priyanto, D. 2011. Strategi pengembangan usaha ternak sapi potong dalam mendukung program swasembada daging sapi dan kerbau tahun 2014.Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 30 (3): 108-116
Rianto, E, dan E. Purbowati. 2011. Panduan lengkap sapi potong.PT. Penebar Swadaya. Jakarta. 251 hal.
Santi, W.P. 2008. Respon penggemukan sapi PO dan persilanganya sebagai hasil IB terhadap pemberian jerami padi fermentasi dan konsentrat di Kabupaten Blora. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Setiawan, B.M, D. Sumarjono, K. Budiraharjo and M. Handayani. 2016. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong Sistem Induk Anak Pada Kelompok Tani Ternak Di Kabupaten Wonosobo. Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan II,“Membangun Kewirausahaan Dalam Pengelolaan Kawasan Peternakan Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Kedaulatan Pangan”. Semarang,12 Mei 2016. Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro.hal :647-657
Subagyo, L. 2009. Potret komoditas daging sapi.Econ. Rev. 217: 32−43.
Suriadi, A, B.T.R.Erawati dan M.Nazam.2014. Produktivitas jagung komposit berpengairan springkler sebagai pangan dan pakan di lahan kering iklim kering Nusa Tenggara Barat.Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (Vol. 17 No.3, November 2014,hal : 197-209)
Suryana, M. Yasin, A.Prabowo, T. Tahman, St. Nur Awaliyah, dan Sutono. 2014. Kajian pengembangan mekanisasi integrasi jagung-sapi di Kalimantan Selatan. Laporan Akhir Kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru. 57 hal.
Suryana, M. Yasin, Sutono, Syuhada, dan A. Asari. 2015. Kajian pemanfaatan alat mesin pertanian integrasi jagung-sapi di Kabupaten Tanah Laut. Laporan Akhir. Penelitian Koordinatif antara Balai Besar Mekanisasi Pertanian dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru 65 hal.
Suryana, M. Yasin, T. Rahman, Mukardji, dan Sutono. 2015b. Pengkajian produktivitas sapi potong melalui integrasi jagung-sapi di Kalimantan Selatan. Laporan Akhir Kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru. 55 hal.
Suryana, R.Galib, H. Kurniawan, Pagiyanto dan Sutono. 2016. Bioindustri integrasi jagung-sapi di kawasan Lahan kering di Kalimantan Selatan. Tahun Kedua. Laporan Akhir Kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru. 65 hal.
Yasin, M., M. Azrai, dan M. Aqil. 2015. Budidaya, Penyakit dan Deskripsi Varietas Jagung. IAARD Press Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 281 hal.
Yasin, M., Suryana, T. Rahman, Sutono, dan S. Hartati. 2015b. Bioindustri integrasi jagung-sapi di kawasan lahan kering di Kalimantan Selatan. Tahun Pertama. Laporan Akhir Kegiatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Banjarbaru. 55 hal. of PO cattle, Tanah Laut Regency. South Kalimantan
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.