Strategi Pengembangan IKM Berbasis Komoditas Itik Alabio & Purun di Kab. Hulu Sungai Utara

  • Siska Fitriyanti Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Keywords: IKM, Kab. HSU, Hulu Sungai Utara, Kerajinan Purun, Itik Alabio

Abstract

One of the strategies to develop regional economies is through the development of SMIs based on regional superior commodities. Hulu Sungai Utara Regency is an area that has unique natural resource potential, abundant, and very profitable if managed properly. This study aims to analyze the potential development of SMIsbased regional superior commodity, especiallyalabio ducks, rattan and purun crafts.This research is qualitative descriptive. Data obtained from interviews with related government agencies, business actors, field observations, and secondary data (literature search and data from related government agencies).The results of the study revealed that HSU Regency has strengths, includes unique natural resources that are easily processed into various products, has government regulations related to superior commodities and SMIs, and showroom facilities for marketing SMIs products. The strategy for the development of SMIs based on the strengths were exist, is government regulations that are according to the need, training, facilitation of more equitable basic needs of SMIs, promotion of SMI products, as well as wider market access assistance from government.

Abstrak

Salah satu strategi untuk mengembangkan perekonomian daerah adalah melalui pengembangan IKM yang berbasis komoditas unggulan daerah. Kab. HSU merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang khas dan unik, melimpah, dan sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan IKM berbasis komoditas unggulan daerah, yaitu itik alabio dan kerajinan rotan serta purun. Penelitian ini bersi fat deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari wawancara dengan dinas terkait, pelaku usaha, pengamatan di lapangan, serta data sekunder (penelusuran pustaka dan data dari dinas terkait). Hasil penelitian  menungkapkan bahwa Kab. HSU memilki kekuatan di sektor SDA yang khas dan mudah diolah menjadi berbagai variasi produk, adanya peraturan pemerintah terkait komoditas unggulan dan IKM, dan fasilitas pemasaran showroom produk IKM. Strategi pengembangan
IKM berdasarkan kekuatan yang ada ant ara lain perlunya peraturan pemerintah yang tepat sasaran, pelatihan, fasilitasi kebutuhan dasar IKM yang lebih merata,dan promosi produk IKM, serta terbukanya akses pasar yang lebih luas atas bantuan peran pemerintah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BPS, 2018. Produk Domestik Regional Bruto Kab. Hulu Sungai Utara Menurut Lapangan Usaha. Badan Pusat StatistikKab. HSU.

BPS, 2017. Kabupaten HSU Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kab. HSU.

Hakim, Safinah S, and Gravi Margasetha. 2017. "Menganyam Purun Untuk Kelestarian Gambut." Majalah Bekantan, Desember: 27 - 29.

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2921/Kpts/ OT.140/6/2011 tanggal 17 Juni 2011 Tentang “Penetapan Rumpun Itik Alabio”.

Peraturan Bupati Kab. HSU No. 4 Tahun 2015 Tentang “Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kerajinan Tikar Purun, Kec. Haur Gading (Kluster A) Kabupaten Hulu Sungai Utara”.

Peraturan Presiden No 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019.

SK Bupati No. 218 Tahun 2012 tentang “Penetapan Produk Unggulan Kerajinan di Kab. Hulu Sungai Utara”.

Suryana. 2013. "Pemanfaatan Keragaman Genetik Untuk Meningkatkan Produktivitas Itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo)." Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 32 (3) 100 - 111.

Wahdah, Rofiqah, and Henny Septiana Amalia. 2016. "Pengembangan Daya Saing Produk Pada Sentra Kerajinan Purun Di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan." Jurnal Spread 89 - 99.
Published
2020-02-27
How to Cite
Siska Fitriyanti. 2020. “Strategi Pengembangan IKM Berbasis Komoditas Itik Alabio & Purun Di Kab. Hulu Sungai Utara”. Jurnal Kebijakan Pembangunan 13 (1), 67-72. http://www.jkpjournal.com/index.php/menu/article/view/89.